Pluralisme

Tulisan ini dibuat atas kemuakan saya terhadap golongan yang ingin dimengerti tapi tak mau mengerti. Katakan saja sekelompok orang yang bekepercayaan sama seperti saya. Ini sudut pandang saya.

Fanatisme. Ini berbahaya. Mengapa? karena sudut pandang Anda menjadi sempit dalam menilai sebuah masalah. Karena Anda hanya bergaul dengan orang-orang satu pemikiran, satu konsep dengan Anda, dan kalian akan saling mengamplifikasi apa yang kalian yakini satu sama lain sehingga jika ada pemikiran lain yang bertentangan dengan apa yang kalian yakini, kalian akan tersinggung dan berkepentingan untuk membela habis-habisan apa yang selama ini kalian yakini. Coba tengok fanclub grup Korea bila idolanya dikritik, ngamuknya sama kan? Weits berani benar nyama-nyamain sama fanclub grup Korea. Maaf menurut saya dalam hal fanatisme, konsepnya sama saja.

Inilah pentingnya mencari referensi dan menjadi open minded. Kitab suci itu multitafsir. Carilah tafsir dan sudut pandang orang lain. Bukankah mencari ilmu diwajibkan? Kitab suci itu berisi kebaikan bukan? Lantas apa salahnya mencari ilmu yang baik-baik dari berbagai sumber? Jika Anda berpikir bahwa apa-apa yang berasal selain dari Arab itu adalah liberalisme yang menyesatkan dan buruk, maka buang semua gadget yang menemani hari-hari Anda, maka sebutlah dosen-dosen yang sebelumnya menuntul ilmu di negara-negara barat dan selama ini memberi Anda ilmu untuk Anda mencari nafkah adalah antek-antek zionis, mulailah hidup di hutan karena peradaban tak lepas dari jasa negara-negara barat, dari listrik sampai kopi yang Anda sruput tiap pagi. Anda tau Kartini? Yang secara tidak langsung oleh karenanya, Anda bisa mengenyam pendidikan atau saudara perempuan Anda atau ibu Anda atau bahkan nenek Anda, ia terinspirasi dari buku-buku feminis Belanda.

Tolak liberalisme! Yahudi bangsat! Tolak kerjasama dengan Amerika dan sekutunya! Jangan baca buku-bukunya, menyesatkan!

Gitu?

Coba kita dengarkan orang goblok pada sisi lainnya.

Tolak Islam! Orang-orangnya teroris! Berbahaya! Tidak toleran dan penuh kekerasan!

Sekarang gimana perasaan Anda?

Ada persamaan antara keduanya: menghakimi dan berpandangan sempit.

Mereka yang salah, gara-gara mereka negara-negara yang mayoritas beragama Islam hancur, bahkan Indonesia dijajah mereka!

Apa benar? Coba tengok pemerintah kita. Siapa yang tidak setuju kalau di tanah air yang tercinta ini pemerintahnya gila harta. Jadi yang menghancurkan negara kita ini sebenarnya siapa?

Saya percaya tak ada agama yang tak mengajarkan kebaikan jadi berbuatlah baik, perluas sudut pandang. Tak perlulah ikut campur tentang manusia dan apa yang dianggapnya sebagai Tuhan.

Leave a comment